EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan ) ternyata belum sempurna ?


EYD !,
istilah yang sangat tidak asing di telinga kita sebagai Bangsa Indonesia.
Adalah merupakan perbaikan, pembetulan, penyelarasan, penyesuaian, penyempurnaan dan lain lain yang telah dilakukan oleh pihak yang berhak sekaligus berkewajiban memperbaiki "Bahasa Indonesia"
EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan ), dengan gaya kata "DISEMPURNAKAN", apakah sudah bisa dikatakan sempurna ???
Menurut saya pribadi, "BELUM !!! "

Tidak percaya ??
ini saya beri contoh bahwa Bahasa Indonesia masih kekurangan kosa kata, saya akan sebutkan satu saja, kosa kata kerja yang ternyata belum ada dalam Bahasa Indonesia, dan selama ini dengan sangat terpaksa kita semua menggunakan nama peristiwa atau nama pekerjaan yang di lakukan tersebut dianggap atau dipaksa menjadi kata kerja, ini cukup untuk saya jadikan alasan mengapa saya mengatakan bahwa Bahasa Indonesia yang katanya sudah disempurnakan itu ternyata belum sempurna, perhatikan dan amati baik baik kalimat di bawah ini :

- bergerak ke atas  mempunyai kata kerja     NAIK
- bergerak ke bawah mempunyai kata kerja  TURUN
- bergerak ke dalam mempunyai kata kerja    MASUK
- bergerak ke luar mempunyai kata kerja   KELUAR

sengaja kata KELUAR saya coret, karena kata kerja itu  terbentuk hanya dengan cara membuang spasi saja, dari kata peristiwanya atau pekerjaan yang dilakukannya, "KE LUAR menjadi KELUAR".

Alangkah indahnya bila kosa kata kerja dalam Bahasa Indonesia ditambah satu lagi, yaitu untuk peristiwa bergerak ke arah luarnya sesuatu, bukan dengan kata kerja AsPal, "KELUAR", tapi ciptakanlah kata kerja tersendiri yang berdiri sendiri atau bila terlalu sulit silakan adopsi/serap dari Bahasa Daerah atau dari Bahasa Negara lain.

Kalau adopsi dari Bahasa Daerah misalnya kita ganti kata kerja "KELUAR" dengan kata "MERAD" misalnya, atau NDOLOS,  mungkin juga dengan kata "MROJOL" atau apalah .... coba mari kita pikirkan jangan bersama, tapi cukup dalam benak kita masing masing saja !!! .....

sekedar bercanda pak,bu,mas,mba, dek, ...... tapi barangkali bisa menjadi bahan pemikiran bagi kita untuk perkembangan Bahasa Indonesia di masa yang akan datang, atau hal ini hanya dijadikan bahan lelucon atau bagus juga digunakan sebagai bahan tebak tebakan........


bagikan Artikel ini melalui :

Tidak ada komentar